Warna Muda Media – PT Dirgantara Indonesia (Persero) Menargetkan untuk dapat memproduksi komponen Pesawat Tempur Dassault Rafale melalui Program Transfer of Technology (ToT) dan Offset. Hal ini di sampaikan oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI, Gita Amperiawan.
Menurut Gita, PTDI memiliki Production Work Package di beberapa bagian komponen dari Pesawat Rafale yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia. selain itu, skema transfer pengetahuan memberikan peluang peningkatan kapasitas bagi PTDI kedepannya dan berharap PTDI dapat ikut ambil bagian dalam Rantai Pasok Global atau Global Supply Chain.
Komponen yang berpotensi akan di produksi PTDI
Komponen yang berpotensi akan diproduksi PTDI, menurut Gita, adalah “Landing Gear Door” dengan Teknologi Komposit untuk Pesawat Rafale.

Sumber: Les Chatfield via Wikipedia | Warna Muda Media
Melalui Transfer of Technology dan Offset, Gita berharap agar PTDI dapat menyerap informasi mengenai kebutuhan jet tempur buatan Dassault Aviation tersebut. dan diharapkan PTDI kedepannya dapat mewujudkan mimpi yang lebih besar, yaitu membangun Pesawat Tempur sendiri.
Fase Transfer of Technology dan Offset Pesawat Rafale
Menurut Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban, Batara mengatakan fase Transfer of Technology dan offset masih menunggu pengiriman Pesawat Tempur Rafale. Kemungkinan Transfer of Technology dan Offset Tersebut dapat dilaksanakan setelah Tahun 2027. menurut Batara juga, pihaknya sedang dikualifikasi oleh Pihak Dassault Aviation dan pihaknya memilki kemampuan (dalam produksi komponen)
Memaksimalkan Transfer of Technology dan Offset Pesawat Rafale
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Edwin Adrian Sumantha memastikan Kementerian Pertahanan untuk selalu mendorong PTDI dalam memaksimalkan Transfer of Technology dan Offset yang dihasilkan dari kontrak pembelian alutsista.
Mengenai Pesawat Tempur Rafale
Rafale adalah pesawat tempur berjenis omnirole yang dibuat oleh Pabrik Pesawat Dassault Aviation yang dapat melakukan berbagai jenis misi mulai dari peran Pertahanan Udara, Dukungan Udara Jarak Dekat, Pengintaian Udara, Hingga serangan anti-kapal. Kementerian Pertahanan sejauh ini telah menyepakati Kontrak Pengadaan 42 unit Dassault Rafale dengan Produsen nya Dassault Aviation
Artikel ini disadur dari Tekno Tempo via News Release PTDI pada tanggal 29 September 2024