Warna Muda Media – Socceroos, julukan untuk tim nasional sepak bola Australia, harus berjuang dengan sepuluh pemain di lapangan setelah Kusini Yengi dikeluarkan dari permainan. Meski begitu, laga Australia vs Bahrain ini masih tampak akan berakhir imbang tanpa gol hingga menit-menit terakhir pertandingan. Semangat bertahan Socceroos sempat memberikan harapan, sebelum satu momen krusial terjadi di menit ke-89 yang membalikkan keadaan.
Serangan dari Sayap Kiri, Kunci Laga Australia vs Bahrain
Menjelang akhir pertandingan, Abdullah Al Khalasi melancarkan serangan di sisi kiri lapangan, berupaya memberikan umpan silang ke kotak penalti Australia. Saat Al Khalasi melepaskan crossing dari tepi area, bola tersebut mengenai bek tengah Australia, Harry Souttar. Defleksi tersebut begitu kuat sehingga Mat Ryan, kiper Australia, tidak mampu mengantisipasi arah bola yang berubah dan hanya bisa melihatnya masuk ke gawang.
Kejutan untuk Penonton yang Berharap Kemenangan
Lebih dari 24.000 penonton yang hadir di stadion berharap Australia bisa meraih kemenangan kelima berturut-turut. Namun, gol yang tidak terduga dari Oman membuat suasana stadion hening. Semua usaha keras yang dilakukan Socceroos untuk menyamakan kedudukan selama enam menit waktu tambahan, sayangnya, tidak membuahkan hasil.
Peluang Terakhir yang Gagal Dimanfaatkan
Australia sebenarnya punya satu peluang emas untuk menyamakan skor sebelum pertandingan benar-benar berakhir. Pada menit-menit akhir, Mitch Duke, yang masuk sebagai pemain pengganti, hampir saja mencetak gol melalui umpan dari tendangan bebas Awer Mabil. Namun, sayangnya, sundulan Duke dari tengah kotak penalti meleset dari target, membuat Australia harus mengakui kekalahan.
Australia harus menerima kenyataan pahit dengan kekalahan ini. Meskipun bermain dengan 10 pemain, mereka menunjukkan semangat bertanding yang luar biasa hingga menit akhir. Namun, satu momen defleksi menjadi penentu hasil pertandingan yang mengejutkan ini. Kekalahan ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi Socceroos untuk pertandingan berikutnya.