Warna Muda Media – Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, dikenal publik sebagai sosok politisi yang sering berpindah partai. Namun, ada alasan kuat di balik setiap keputusannya tersebut. Ahok, yang kini menjadi bagian dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), menegaskan bahwa dirinya tidak pindah partai hanya demi mendapatkan posisi atau jabatan. Ada prinsip yang selalu ia pegang teguh di sepanjang karier politiknya.
Baca Juga: Ahok Kritik Protokol DPRD: Ridwan Kamil Disambut Lebih Dulu
Setia Pada Prinsip, Bukan Partai
Banyak orang mempertanyakan loyalitas Ahok karena riwayatnya yang sering berpindah-pindah partai. Dalam sebuah acara deklarasi Ahokers di Jakarta, Ahok menanggapi pertanyaan tersebut dengan tegas. Menurutnya, ia tidak pernah meninggalkan partai hanya demi mengejar jabatan. “Banyak yang bilang saya enggak setia pada partai. Tapi saya tegaskan, saya tidak pernah loncat partai untuk jabatan. Saya tetap setia pada prinsip saya,” kata Ahok di hadapan para pendukungnya.
Komitmen untuk PDI-P
Dalam satu momen emosional, Ahok pernah berbicara langsung kepada Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Ia mengungkapkan kesetiaannya pada PDI-P, bukan karena jabatan, melainkan karena kesamaan ideologi. Bahkan, Ahok dengan tegas mengatakan bahwa ia akan berada di garis terdepan jika PDI-P dihadapkan pada situasi sulit. “Kalau suatu hari partai kita dituduh sebagai partai terlarang, saya siap berdiri paling depan meski harus dipenggal,” ujar Ahok dengan penuh semangat.
Tidak Segan Tinggalkan Partai Tanpa Ideologi
Namun, loyalitas Ahok bukanlah pada partai secara mutlak, melainkan pada ideologi yang diusung oleh partai tersebut. Ahok menyatakan dengan tegas bahwa jika sebuah partai tidak lagi berjuang untuk rakyat, ia tidak ragu untuk meninggalkannya. “Kalau partai politik enggak punya ideologi yang mengurus rakyat, maaf, saya tinggalin,” tegas Ahok. Bagi Ahok, partai adalah alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekadar tempat untuk mencari kekuasaan.
Baca Juga: Ahok Peringatkan Bahaya Pasangan Selain Pramono-Rano, Kubu RK Merespons
Jejak Karier Politik Ahok
Sebelum berlabuh di PDI-P, Ahok memang telah beberapa kali bergabung dengan partai politik lain. Ia memulai karier politiknya di Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), lalu bergabung dengan Partai Golkar, dan kemudian Gerindra. Namun, pada akhirnya Ahok memilih keluar dari Gerindra saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, sebelum akhirnya menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta.
Ahok, Sosok yang Teguh pada Prinsip
Meski sering berpindah partai, Ahok menegaskan bahwa dirinya selalu setia pada prinsip dan ideologi politiknya. Bagi Ahok, politik bukan soal kepentingan pribadi atau jabatan, melainkan soal perjuangan untuk rakyat. Keputusannya untuk berpindah partai selalu didasari oleh alasan yang kuat dan prinsip yang jelas. Inilah yang membuat Ahok tetap dihormati sebagai politisi yang jujur dan berintegritas.