Warnamudacom – Mikel Arteta, pelatih Arsenal, berbicara terbuka soal tantangan berat menjaga konsistensi di kompetisi seketat Premier League. Ia mengakui, mempertahankan performa tinggi selama 10 bulan kompetisi adalah tugas yang luar biasa sulit. “Semua harus berjalan sesuai rencana—dari kebugaran pemain hingga keputusan wasit. Kadang, saat kamu merasa sudah menguasainya, semuanya bisa tiba-tiba runtuh,” ujar Arteta.
Ia menegaskan, hasil akhir sering kali bergantung pada faktor di luar kendali. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah memberikan usaha terbaik setiap saat.
Persaingan Ketat dengan Liverpool
Arteta juga menyebut Liverpool sebagai tim yang harus ditandingi jika Arsenal ingin merebut gelar. Dengan performa luar biasa yang diperlihatkan Liverpool, Arteta menyadari bahwa hanya konsistensi yang bisa membawa Arsenal mendekati level tersebut. “Fokus kami bukan pada mereka, tapi bagaimana mempertahankan stabilitas dan memastikan skuad tetap siap sepanjang musim,” katanya.
Perjalanan menuju gelar adalah maraton, bukan sprint. Arsenal harus membuktikan bahwa mereka mampu bertahan di tengah persaingan yang sangat ketat.
Momentum Positif dan Peluang Besar
Kemenangan meyakinkan melawan Nottingham Forest dan Sporting Lisbon menjadi suntikan kepercayaan diri bagi Arsenal. Dengan 12 dari 13 laga berikutnya berlangsung di London, Arteta melihat peluang besar untuk memperkuat posisi mereka di klasemen. Ia menyebut jadwal yang minim perjalanan sebagai keuntungan tambahan untuk menjaga energi tim.
Namun, kemenangan bukan segalanya. Arteta menekankan bahwa karakter timnya tetap terlihat, bahkan saat kalah dari Inter atau Chelsea. Menurutnya, kunci untuk membawa Arsenal ke level berikutnya adalah meningkatkan efisiensi di depan gawang. “Semangat tim sudah ada, tinggal bagaimana mengubahnya menjadi kemenangan,” tambahnya.
Tekanan dan Kritik di Dunia Pelatih
Arteta juga menyoroti tekanan besar yang dirasakan para pelatih, terutama di liga seperti Premier League. Ia menunjukkan simpati untuk koleganya, termasuk Jurgen Klopp yang baru saja mundur dari Liverpool dan Pep Guardiola yang tengah menghadapi masa sulit bersama Manchester City. “Setiap kekalahan itu menyakitkan. Kamu bisa menghabiskan banyak energi dan waktu, tapi saat hasilnya tidak sesuai, itu sangat berat,” ungkap Arteta.
Meski begitu, ia tetap mencintai pekerjaannya dan menganggap tekanan sebagai bagian dari risiko yang harus diterima. “Kekalahan membuat saya gila, tapi itulah cara untuk belajar dan memperbaiki diri. Saya memilih jalan ini dan harus menikmatinya, bahkan di saat-saat sulit,” pungkasnya.