Purbaya Buka-Bukaan Soal Utang Warisan Jokowi, Capai Rp24.000 Triliun?

Warnamuda.com – Pernyataan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, kembali bikin ruang publik bergetar. Kali ini, ia menyoroti ucapan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal total utang negara yang disebut mencapai Rp24.000 triliun. Angka tersebut dinilai bukan sekadar besar, tapi luar biasa fantastis, hingga membuat publik mengernyit: apa benar sebesar itu?

Dalam komentarnya, Said Didu menilai pernyataan Purbaya seperti membuka “kotak Pandora” warisan fiskal era sebelumnya. Ia menegaskan publik berhak tahu detail angka tersebut, terutama jika benar negara menanggung beban keuangan sebesar itu. Jangan sampai, katanya, rakyat harus ikut menanggung risiko tanpa ada transparansi dari pemerintah.

Mengapa Pernyataan Ini Menghebohkan?

Sebenarnya, utang negara bukan hal baru di ruang diskusi ekonomi. Tapi angka Rp24.000 triliun bukan angka kecil. Nilai ini jauh lebih besar dari total utang yang selama ini dirilis secara resmi oleh pemerintah sebelumnya. Wajar kalau publik langsung heboh dan berbagai tafsir bermunculan.

Purbaya, yang kini memegang kendali kebijakan fiskal strategis, tentu dianggap sebagai sosok yang paling paham kondisi real kas negara. Makanya, begitu angka itu keluar dari mulutnya, banyak pihak mulai bertanya: bagaimana utang sebesar itu bisa terbentuk? Dari proyek apa saja? Dan bagaimana dampaknya terhadap APBN ke depan?

Butuh Penjelasan Resmi dan Transparansi

Di tengah gencarnya program pembangunan dan agenda ekonomi jangka panjang, informasi soal utang negara jadi hal sensitif. Bukan hanya soal angka, tapi juga soal kepercayaan publik. Ungkapan Said Didu memberi tekanan: audit terbuka perlu dilakukan agar tidak ada kesan “kartu merah fiskal” yang disembunyikan.

Kini mata publik tertuju pada Kementerian Keuangan. Apakah angka yang disampaikan Purbaya adalah hitungan kasar, proyeksi jangka panjang, atau kondisi riil yang baru terungkap setelah audit internal? Yang jelas, masyarakat menunggu klarifikasi resmi agar wacana ini tidak berkembang liar dan menimbulkan kecemasan berlebihan.

Baca Juga  KPK Tutup Rapat Nama Terperiksa Dugaan Mark-Up Proyek Whoosh?

Menanti Klarifikasi untuk Stabilitas Persepsi

Kepastian informasi soal utang negara bukan hanya urusan ekonomi, tapi juga psikologi publik dan stabilitas politik. Ketika angka besar diumumkan tanpa penjelasan detail, ruang spekulasi bisa melebar ke mana-mana.

Sampai saat ini, masyarakat masih menunggu jawaban lengkap dari Purbaya dan jajaran Kemenkeu. Transparansi di momen seperti ini jadi krusial — bukan sekadar menjaga kredibilitas pemerintah, tetapi juga memastikan masyarakat memahami kondisi ekonomi tanpa prasangka.


Yuk gabung ke Channel WhatsAap Warnamuda Media dan nikmati konten seru setiap hari langsung dari HP kamu! Mulai dari artikel pilihan, berita terkini, sampai update seru dari dunia hiburan, lifestyle, dan pop culture.

Tinggalkan Balasan