Warnamuda.com – Nama Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali mencuat di pemberitaan internasional. Media asal Inggris, The Guardian, menyinggung kondisi pembangunan di IKN dalam laporannya pada Selasa (29/10/2025). Dalam laporan itu, mereka menyoroti banyaknya bangunan baru yang belum terpakai dan mengangkat kekhawatiran bahwa IKN bisa berakhir jadi “kota hantu” akibat pengurangan pendanaan dan investasi yang belum maksimal.
Komentar ini langsung menuai perhatian publik karena IKN merupakan proyek nasional besar yang terus jadi sorotan, baik di dalam maupun luar negeri.
Otorita IKN Buka Suara
Menanggapi pemberitaan tersebut, pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tak tinggal diam. Mereka menegaskan bahwa pembangunan masih berjalan dan tidak ada yang berhenti di tengah jalan. Menurut OIKN, progres di lapangan tetap berlanjut dengan mempertimbangkan banyak aspek strategis.
Pemerintah Klaim Tetap Komit Bangun IKN
OIKN menyampaikan bahwa komitmen negara dalam membangun IKN masih sangat kuat. Mereka menyoroti Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2025 sebagai bukti nyata bahwa pemerintah tetap fokus mewujudkan IKN sebagai pusat pemerintahan baru. Target besar juga tetap dipertahankan, yaitu menjadikan Nusantara sebagai Ibu Kota Politik Indonesia pada tahun 2028.
Dalam regulasi tersebut sudah jelas tercantum tujuan dan indikator pembangunan yang ingin dicapai, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pemindahan ASN Bertahap Mulai 2025
Soal narasi “kota hantu”, OIKN memberi klarifikasi bahwa anggapan itu keliru. Mereka menyebut proses perpindahan aparatur sipil negara (ASN) sudah disiapkan dan akan berlangsung bertahap mulai tahun 2025. Ada sekitar 1.700 hingga 4.100 ASN dari 16 kementerian/lembaga yang jadi prioritas awal untuk pindah.
Hal ini disebut sebagai langkah awal agar operasional pemerintahan bisa berjalan di IKN. Dengan adanya aktivitas ASN, diharapkan kota baru ini mulai terasa hidup dan berfungsi.
Pendanaan Tidak Hanya Dari APBN
OIKN juga menekankan bahwa pembiayaan pembangunan IKN tidak sepenuhnya bergantung pada APBN. Hingga Oktober 2025, pendanaan IKN datang dari tiga jalur:
- APBN sebesar Rp48,8 triliun (2025–2028)
- Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai sekitar Rp158,72 triliun
- Investasi swasta murni sebesar Rp66,3 triliun
Dengan kombinasi ini, OIKN menegaskan bahwa pembangunan IKN adalah hasil kolaborasi pemerintah dan sektor swasta, bukan semata-mata membebani anggaran negara.
Meskipun muncul keraguan dari media asing soal masa depan IKN, OIKN memastikan proyek ini terus jalan. Pemerintah masih berkomitmen, pemindahan ASN dipersiapkan, dan pendanaan berasal dari banyak sumber. Proyek IKN belum selesai, tapi arah dan rencananya terus diperkuat.
Yuk gabung ke Channel WhatsAap Warnamuda Media dan nikmati konten seru setiap hari langsung dari HP kamu! Mulai dari artikel pilihan, berita terkini, sampai update seru dari dunia hiburan, lifestyle, dan pop culture.
