OlehWarnamudacom – Perseteruan antara ADOR dan NewJeans akhirnya memasuki babak baru. Pada 3 April 2025, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menggelar sidang pertama terkait gugatan ADOR terhadap NewJeans mengenai validitas kontrak eksklusif mereka. Menariknya, tak satu pun member NewJeans hadir dalam persidangan ini.
Tiga Poin Utama Sengketa
Kasus ini berpusat pada tiga hal utama: pergantian produser, hilangnya kepercayaan, dan legalitas pemutusan kontrak. Salah satu aspek paling kontroversial adalah mundurnya Min Hee Jin dari posisi CEO ADOR, yang memicu perdebatan sengit antara kedua belah pihak.
Pandangan ADOR: Kami Bisa Tetap Berjalan
ADOR mengakui kontribusi besar Min Hee Jin dalam kesuksesan NewJeans. Namun, mereka menegaskan bahwa sebagai anak perusahaan HYBE, mereka tetap mampu menghadirkan produser baru demi mendukung perkembangan grup. ADOR juga menekankan bahwa jika mereka berniat mengganti Min Hee Jin, seharusnya ada persiapan sebelumnya untuk transisi kepemimpinan yang lebih lancar.
Keberatan NewJeans: Kurangnya Transparansi
NewJeans justru mempertanyakan langkah ADOR dalam pergantian produser. Mereka menilai bahwa keputusan ini dilakukan tanpa konsultasi yang cukup, sehingga mereka merasa kurang dihargai dalam proses tersebut. Bagi mereka, komunikasi yang minim dari ADOR menjadi sumber utama ketidakpuasan.
Reaksi Balik ADOR: Min Hee Jin Pergi dengan Keputusan Sendiri
Menanggapi keberatan NewJeans, ADOR menegaskan bahwa Min Hee Jin mundur atas keinginannya sendiri. ADOR juga menyebutkan bahwa meski pendapat artis penting dalam keputusan seperti ini, NewJeans dianggap kurang berkomunikasi secara langsung terkait hal tersebut, yang pada akhirnya memperumit situasi.
Klaim Hilangnya Kepercayaan
NewJeans berargumen bahwa perubahan internal di ADOR, termasuk pergantian kepemimpinan, membuat kepercayaan mereka terhadap perusahaan runtuh. Mereka merasa nilai-nilai yang dianut manajemen baru sudah tak sejalan dengan mereka, sehingga sulit untuk melanjutkan kerja sama.
Respons ADOR: Bukti yang Bertentangan
ADOR membantah klaim tersebut dengan menunjukkan bahwa NewJeans tetap bisa tampil di ‘ComplexCon Hong Kong’ pada 23 Maret 2025 tanpa kehadiran Min Hee Jin. Hal ini, menurut ADOR, bertentangan dengan pernyataan NewJeans yang menyebutkan mereka sangat bergantung pada mantan CEO tersebut.
Pandangan Pengadilan
Hakim Jeong Hoe Il menilai bahwa isu kepercayaan ini membutuhkan pembahasan lebih lanjut. Biasanya, pemutusan kontrak karena hilangnya kepercayaan terjadi ketika artis tidak mendapatkan pembayaran, tetapi NewJeans sudah mapan sebagai grup sukses. Oleh karena itu, kasus ini memerlukan pertimbangan berbeda dari kasus-kasus sebelumnya.
Alasan Pemutusan Kontrak
NewJeans mengklaim bahwa sejak November 2023, mereka telah meminta delapan koreksi terhadap kebijakan ADOR, namun tidak mendapat respons yang memadai. Berdasarkan Pasal 15 dalam kontrak eksklusif mereka, NewJeans merasa berhak mengajukan pemutusan kontrak.
Bantahan ADOR: Tak Cukup Bukti
ADOR menolak klaim tersebut dengan alasan bahwa NewJeans tidak memiliki dasar prosedural maupun substansi yang cukup kuat untuk membatalkan kontrak. Mereka juga menekankan bahwa proses pemutusan kontrak yang dilakukan NewJeans dianggap tidak sesuai aturan yang berlaku.
Upaya Damai yang Gagal
Menjelang akhir sidang, ADOR menyatakan terbuka untuk mencapai kesepakatan damai. Namun, NewJeans menolak tawaran tersebut dengan alasan bahwa masalah ini bukan hanya sekadar urusan bisnis, tetapi juga menyangkut perasaan para member.
Jadwal Sidang NewJeans vs ADOR Berikutnya
Sidang lanjutan akan digelar pada 5 Juni 2025 pukul 11:10 pagi. Dalam sidang tersebut, ADOR diwajibkan menjelaskan rencana mereka terkait produser baru, sementara NewJeans harus memberikan bukti tambahan untuk memperkuat argumen pemutusan kontrak mereka.
Larangan Aktivitas NewJeans
Sebelumnya, pada 21 Maret 2025, pengadilan mengabulkan permohonan ADOR untuk mencegah NewJeans menandatangani kontrak iklan atau aktivitas lain di luar ADOR. Akibatnya, NewJeans menghentikan semua aktivitas sejak penampilan mereka di ‘ComplexCon Hong Kong’ pada 23 Maret 2025.
